01 – Eredivisie League

Muhammad Luthfi Afzal Faiz (id: m. luthfi af) seorang anak yang lahir di Palembang Indonesia. Hobinya bermain bola kaki membuat dia disekolahkan orang tuanya di negara yang terkenal dengan bola kakinya yaitu Argentina. Di negara tersebut Luthfi bermain bola dengan giat dan sempat mengharumkan nama sekolahnya dengan menjuarai berbagai turnamen usia anak sekolah didalam mau pun luar negeri.

Pada Tahun 2010, Luthfi telah tumbuh menjadi pemuda yang bertubuh tinggi tegap dengan rambut yang berwarna kemerahan. Usianya sekarang menginjak 17 Tahun. Kehebatannya dalam membobol gawang lawan menarik minat beberapa klub sepak bola dari berbagai negara. Salah satu klub sepak bola yang tertarik dan bersedia membayar lebih mahal dari klub lainnya adalah VVV Venlo yang berasal dari negara Belanda. Klub ini berlaga dalam liga belanda (Eredivisie) dan berada pada peringkat 40-50. Dengan bayaran sebesar €50.000, Luthfi pun berangkat ke Belanda untuk berlaga di Eredivisie bersama klub barunya tersebut.

Diklub VVV Venlo, Luthfi menempati posisi sebagai CMF, posisi ini membuatnya bebas bergerak ke depan (off) atau pun kebelakang (deff). Pada hari-hari pertama latihan, prestasi Luthfi dibilang biasa-biasa saja, bahkan dalam setiap pertandingan pemuda ini jarang sekali mendapatkan passing bola dari teman satu timnya. Luthfi tidak patah semangat setiap ada kesempatan dia selalu berlatih dan berlatih. Pelatih VVV Venlo diam-diam sebetulnya memperhatikan setiap gerak-gerik pemuda yang berasal dari Indonesia ini. Pelatih berumur 50 tahun ini melihat satu potensi besar yang terdapat didalam diri Luthfi, dan dia bertekat untuk dapat membantunya menampilkan potensi tersebut.

Hasil latihan luthfi pun mulai terlihat pada saat latih tanding atau  pertandingan dengan beberapa klub sepak bola negara Belanda, dengan semangat juang tinggi, Luthfi berhasil membuat beberapa goal dan assist yang membuat teman-teman satu tim mulai menaruh perhatian ke arahnya. Sehingga masuk awal kwartal kedua tahun 2010, Luthfi telah dipercaya oleh pelatih VVV Venlo untuk ditempatkan di Starting eleven. Dan mulailah petualangan pemuda ini untuk mengejar mimpinya bertanding sepak bola di dunia internasional, dia berharap suatu saat dapat sejajar dengan bintang sepak bola lain seperti Messi dan C. Ronaldo.

Pertandingan demi pertandingan dihadapi dan dilewati luthfi bersama klub VVV Venlo. Gol demi gol mengalir baik dari kaki kiri maupun kanannya. Sehingga membuat klub ini menjadi klub yang cukup ditakuti dan disegani bahkan beberapa klub besar seperti Ajax pun tak mampu berkutik. Tahun 2010, VVV Venlo berhasil menjuarai liga belanda (Eredivisie). Dan pada tahun ini pula Luthfi berhasil menyabet gelar pertamanya yaitu Player of the season. Menjadi juara liga menyebabkan klub VVV Venlo bisa bermain di pertandinganUEFA Champions League bersama jawara dari berbagai negara eropa lainnya.

Tawaran dari beberapa klub besar tidak dihiraukan oleh Luthfi, pemuda ini berharap dapat pula membawa klub VVV Venlo menjadi juara pada kompetisi UEFA Champions League. Pertandingan yang semakin berat pun mulai dihadapi, pertandingan mempertahankan gelar juara liga Eredivisie dan pertandingan UEFA Champions league. Namun, berkat dukungan teman-temannya, Luthfi tetap menjadi mesin gol yang sangat menakutkan bagi lawan-lawan mereka.

Pada Tahun 2011, tidak cukup menjuarai liga Eredivisie, VVV Venlo berhasil menjuarai turnamen-turnamen bergengsi lainnya yaitu UEFA Champions League, Netherland Cup, Club International Cup bahkan UEFA Super Cup pun berhasil mereka rebut. Gaji luthfi yang semula €50.000 sudah meningkat dengan perbaikan kontrak VVV Venlo sebesar €329.000.

Pelatih Argentina yang mengetahui perkembangan permainan Luthfi, cepat mengambil tindakan. Pelatih ini segera menghubungi Luthfi dan keluarganya agar menyetujui perpindahan kewarganegaraan Luthfi dari Indonesia menjadi berkewarganegaraan Argentina. Luthfi dan keluarganya menyetujui usulan tersebut dengan pertimbangan agar luthfi dapat mengikuti pertandingan kelas dunia, sebab negara Indonesia sampai saat ini belum bisa dipastikan untuk mengikuti pertandingan kelas dunia. Demi karir dan cita-citanya Luthfi pun berpindah kewarganegaraan Argentina, meskipun dalam hatinya tetap berkibar semangat Merah Putih negara tanah air tercinta.

Pada tahun 2012, beberapa fans club atas namanya baik dari Indonesia, Belanda dan Argentina semakin hari semakin bertambah banyak. Sepak bola benar-benar menyatukan fans dari ke-3 (tiga) negara tersebut. Setiap pertandingan baik di Eredivisie, UEFA Champions League, Netherlands Cup, UEFA Super cup dan international Cup selalu didatangi fans Luthfi dari ketiga negara tersebut. Meningkatnya jumlah penggemar dan prestasi yang diraih pemuda ini membuat dia dicalonkan untuk meraih penghargaan The World footballer of the Year Award tahun 2012.

Pada permainan tingkat internasional, pelatih Argentina selalu memanggil Luthfi untuk memperkuat pasukannya bersama dengan Lionel Messi, Kun Aguero, Teves, Di Maria dan lain-lain. Hal ini Bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan !!! Sehingga tak terkirakan semangat Luthfi menghadapi setiap pertandingan bersama idola-idolanya tersebut. Hasilnya Argentina berhasil memboyong piala American Cup.

Atas berbagai prestasi tersebut,  tepat pada saat usianya menginjak 19 tahun luthfi berhasil meraih berbagai penghargaan seperti gambar di bawah ini.

Menjadi pemain terbaik dunia pada usia 19 tahun mengalahkan pesaing beratnya seperti Lionel Messi dan C. Ronaldo.

 

 

 

 

 

 

Netherlands Cup pun merilis penghargaan bergengsi berupa Most Valuable Player, Top Scorer dan Assist Leader. Dan ketiga penghargaan bergengsi dan diidamkan banyak pemain divisi Belanda jatuh ketangan Muhammad Luthfi Afzal Faiz.

Bukan itu saja Eredivisie juga merilis penghargaan mereka berupa Player of the Season, Top Scorer dan Assist Leader yang kembali semuanya diraih oleh Luthfi.

Detil penhargaan yang berhasil diraih Luthfi:

I. Individual Honours

World Footballer of the year (1 times)

UEFA Club Footballer of the year (1 times)

Best Midfielder (1 times)

II. Club Team Individual Titles

Eredivisie – Player of The Season (2 Times)

Eredivisie – Team of The Season (2 Times)

Eredivisie – Top Scorer (2 times)

Eredivisie – Assist Leader (1 times)

III. Club

UEFA Champions League – Winner (1 times)

Eredivisie – Winner (2 Times)

Netherlands Cup – Winner (2 times)

UEFA Super cup – Winner (1 times)

IV. National Team Honour

American Cup – Winner (1 times)

V. Club Teams Individual Titles

Eredivisie – Man of the match (21 times)

Netherlands Cup – Most Valuable Player (1 times)

Netherlands Cup – Team of the season (1 times)

Netherlands Cup – Top Scorer (2 times)

Netherlands Cup – Man of the match (4 times)

 

Dengan berbagai prestasi yang memukau tersebut, Luthfi sangat dielu-elukan oleh pendukungnya bukan itu saja berbagai tawaran dari klub-klub besar seperti UDINESE CALSIO (€1,695,300) dan FULHAM FC yang sanggup membayar sebesar €2,148,900 semuanya tidak digubris oleh Luthfi, pemuda ini bertekad untuk menjuarai berbagai kompetisi dan membawa VVV Venlo menjadi klub / team peringkat nomor satu UEFA. bandingkan dengan gajinya sekarang yang hanya €329,000.

Tepat diakhir tahun 2012, UEFA merilis team ranking dan seperti yang telah diperkirakan berbagai pengamat sepak bola VVV Venlo menempati peringkat nomor 1 yang diikuti oleh CHELSEA FC, JUVENTUS, INTER, BANYERN MUNCHEN dan team-team lainya.

dengan tercapainya semua keinginan tersebut Luthfi pun berniat untuk pindah klub. Keinginan Luthfi tersebut membuat heboh para pendukung / fans, mereka menolak mentah-mentah kepindahan pemuda itu ke klub lain. Berbagai media tv, koran, radio negara belanda tidak henti-hentinya membahas berita tersebut, mereka sangat kaget dan sedih mendengar berita tersebut. Luthfi pun cepat mengadakan jumpa pers untuk meredam amukan penggemar dan suporter VVV Venlo.

Dalam sebuah jumpa pers, pemuda ini mengatakan bahwa dia telah memberikan segalanya buat VVV Venlo, mulai dari klub yang berperingkat 30-an sampai berhasil menjadi peringkat pertama dan meraih berbagai prestasi baik di tingkat lokal maupun internasional (menjuarai club international Cup). Tidak ada lagi tantangan yang bisa diraihnya bersama VVV Venlo, semuanya telah dicapai dengan manis dan dia bermaksud untuk meneruskan karirnya di liga lain atau klub lain yang bersedia menerimanya. Meskipun bersedih hati, namun para fans akhirnya menyadari betapa besar sumbangsih pemuda itu untuk klub mereka bahkan mengharumkan nama negara Belanda dengan berhasil menjuarai UEFA Champions League, UEFA Super Cup dan terakhir kejuaraan bergengsi Club International Cup.


 

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
CommentLuv badge
[+] kaskus emoticons nartzco

 
What is 4 + 10 ?
Please leave these two fields as-is:
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments